Pada tahun 1965, hanya sedikit orang yang percaya bahwa konflik di Vietnam akan berubah menjadi perang skala penuh.
Salah satu tanda pertama dari apa yang akan datang adalah pengeboman Amerika terhadap target rahasia di dalam Laos. Pesawat tempur militer terbang di atas daerah pertanian pedesaan pada siang hari, menjatuhkan bom untuk menghancurkan target yang sudah di tentukan.
Sementara itu Di atas kapal USS Ranger di Teluk Tonkin, pilot Dengler dan skuadron Angkatan Lautnya menghadiri pengarahan pra-misi. Skuadron tersebut harus terbang di atas wilayah utara Vietnam untuk memotong jalur pasokan musuh.
Karena misi mereka diklasifikasikan, regu diingatkan untuk tidak membicarakannya kepada siapa pun, termasuk keluarga dan orang-orang yang mereka cintai.
Untuk mempersiapkan misi mereka regu menonton film pendek tentang cara bertahan hidup di alam liar, yang menjelaskan cara bersembunyi di antara dedaunan dan menarik perhatian pesawat, meskipun kebanyakan dari mereka menganggapnya tidak penting
Mereka juga diizinkan untuk meminta penyesuaian pada peralatan dan persediaan yang mereka bawa, jadi Dengler meminta penutup rahasia di sepatu bot Angkatan Lautnya untuk menyembunyikan paspornya selama misi!
Pada pengarahan terakhir, pemimpin regu memberikan pengingat terakhir tentang keselamatan operasi mereka! Dia memperingatkan pasukan untuk tidak menggunakan radio militer mereka di lapangan ketika mereka berada dalam bahaya, karena ada laporan bahwa musuh dapat mencegat sinyal radio tersebut dan menggunakannya untuk memancing penyelamat ke dalam jebakan!
Dalam pertemuan tersebut, Dengler dipilih sebagai pemimpin misi! Pada hari misi, Dengler dan rekan-rekannya melakukan ritual yang telah mereka lakukan sebelumnya, dengan saling bersandar di dinding sambil berdoa untuk keberuntungan!
Kemudian empat pesawat tempur lepas landas, menuju Laos di Vietnam Utara. Ketika regu mulai mengebom area yang ditentukan, penduduk setempat segera membalas, dan pesawat Dengler terkena tembakan dan mulai jatuh. Dengler dengan keterampilan piloting yang luar biasa berhasil mendaratkan pesawatnya dan melompat ke tempat yang aman di darat saat sayap kiri pesawatnya perlahan-lahan robek. Pasukan Laos musuh segera mendekat, jadi Dengler berlari melewati lapangan untuk bersembunyi di hutan. Mengingat instruksi yang diterima, dia bersembunyi di bawah tumpukan tanaman dan tidak keluar sampai pasukan tersebut pergi ke arah yang berbeda. Setelah itu, dia meninggalkan radio militer di bawah tumpukan daun sebelum memasuki hutan lebih jauh.
Akhirnya, dia menemukan sebuah bangunan kosong dan mencuri sedikit makanan yang bisa ditemukan di dalam panci. Dia juga mulai tidur di dalam kantong plastiknya, selalu menutupinya dengan daun.
Ketika dia mendengar suara helikopter militer AS melintas, dia berhati-hati meninggalkan tempat persembunyiannya, tetapi dia harus menunggu hingga keluarga setempat berlalu sebelum benar-benar keluar. Ketika dia berdiri di atas batu untuk mencoba menarik perhatian helikopter dengan sebuah cermin kecil, sudah terlambat dan helikopter tersebut sudah pergi.
Setelah itu, Dengler berhenti untuk minum air dari sungai untuk mengatasi karna kepanasan tetapi ini membuatnya ditangkap pasukan Vietnam.
Awalnya, Dengler dibawa ke desa terdekat di mana tidak ada yang bisa berbahasa Inggris. Dengler diikat di tengah desa, dan permintaannya untuk pergi ke kamar mandi diabaikan, jadi dia akhirnya buang air kecil di celananya. Dia menghabiskan sepanjang hari di tanah sementara penduduk setempat menatapnya seperti binatang di kebun binatang, dan seorang anak bahkan mengganggunya dengan menggantung serangga di depan wajahnya.
Keesokan paginya, Dengler dibawa pergi lagi, dan kali ini rombongan itu melintasi jembatan untuk mencapai bagian hutan yang lain. Saat mereka berhenti untuk istirahat, Dengler melihat mereka membuat api untuk belajar teknik tersebut. Terkadang, helikopter lewat di atas mereka, tetapi mereka selalu menarik Dengler ke semak-semak agar tidak terlihat.
Selama waktu istirahat itu, para penculik juga menggunakan kesempatan itu untuk menyiksa Dengler. Mereka mengikatnya ke pohon dan menembaknya, tetapi mereka tidak pernah menembaknya secara sengaja karena hanya untuk membuatnya ketakutan.
.jpg)
