Bagaimana jika kera diberikan kecerdasan seperti manusia? Film yang akan kita bahas kali ini berjudul "Rise of the Planet of the Apes" yang dirilis pada tahun 2011. Film ini disutradarai oleh Rupert Wyatt dan dibintangi oleh James Franco dan Freida Pinto.
Namun sebelum lanjut, saya mau ingatkan pada kalian semua untuk like, comment dan subscribe ya! Dan jika kamu mau request alur cerita film, silahkan tulis komentar di kolom komentar!
Di dalam hutan belantara, beberapa pemburu menangkap kera liar secara ilegal. Kera-kera itu kemudian dibawa ke laboratorium untuk dijadikan bahan percobaan. Di dalam laboratorium, Franklin, seorang penjinak kera, memperhatikan gerakan seekor kera yang diberi nama Bright Eyes. Temannya, Will, kemudian datang. Will adalah seorang dokter peneliti yang sedang mengembangkan virus yang bisa menyembuhkan penyakit Alzheimer. Will memperhatikan gerakan tangan Bright Eyes yang sedang menyusun teka-teki dengan cepat, sehingga Will terkejut melihatnya. Dia kemudian berlari ke ruangan atas, di mana Steven melakukan pemeriksaan terhadap Will.
Steven memberitahu Will bahwa setelah kerabat Ice disuntikkan virus satu-satu, dua kecerdasan kera itu meningkat pesat. Dengan kata lain, virus itu memiliki reaksi terhadap otak. Will mengatakan bahwa virus tersebut bisa diaplikasikan kepada manusia untuk menyembuhkan penyakit Alzheimer. Steven pun menyuruh Will untuk mempresentasikan temuannya di hadapan para investor yang akan mendanai proyek tersebut.
Keesokan paginya, Will menjelaskan kepada semua orang yang hadir bahwa sebelumnya kera Bright Eyes tidak bisa menyelesaikan teka-teki. Kemudian, Will menyuntikkan virus yang bernama alz112 ke dalam kera, yang bisa memperbaiki sel-sel rusak otaknya dan menggantinya dengan sel yang baru. Dengan kata lain, obat ini bisa menyembuhkan penyakit otak seperti Alzheimer, yang sampai sekarang belum ada obatnya. Semua orang pun mulai tertarik.
Sementara itu, di kandang Bright Eyes, Franklin dan petugas lain berusaha mengeluarkan kera itu untuk dibawa ke ruang rapat. Tak disangka, kera itu malah mengamuk dan menyakiti lengan petugas. Franklin pun berusaha membawa keluar kera itu dengan cara memberikan minuman kesukaannya. Begitu pintu terbuka, petugas sudah bersiap dengan tali untuk mengikat kera itu. Ternyata, rencana itu gagal, Bright Eyes berhasil kabur dari kandangnya.
Di dalam ruang rapat, Will menjelaskan bahwa tidak ada efek samping dari obat itu, baik untuk kera maupun manusia. Hanya saja, bola mata kera menjadi berwarna hijau setelah disuntikkan obat itu. Sementara itu, Bright Eyes masih mengamuk. Sampai akhirnya dia masuk ke dalam ruangan rapat, membuat semua orang panik. Petugas keamanan kemudian menembak Bright Eyes hingga tewas.
.jpg)
