Posts.id
Advertisement

Sinopsis Air 2015

ryuzaki Cinema - Sunday, 16 Jul 2023 | 10:35 WIB Kirim Reviewmu
Post Image
Sinopsis Air 2015

Presiden mengumumkan kepada seluruh masyarakat bahwa pemerintah akan berusaha sebisa mungkin untuk memastikan kelangsungan hidup manusia. Dia juga menegaskan para warga akan menjadi prioritas utama sekaligus menjamin keselamatan mereka. Namun, kenyataan berkata lain. Senjata kimia merusak segalanya, membuat udara menjadi penuh racun sehingga membinasakan miliaran umat manusia.

Contents [ Buka ]


Presiden mengumumkan kepada seluruh masyarakat bahwa pemerintah akan berusaha sebisa mungkin untuk memastikan kelangsungan hidup manusia. Dia juga menegaskan para warga akan menjadi prioritas utama sekaligus menjamin keselamatan mereka. Namun, kenyataan berkata lain. Senjata kimia merusak segalanya, membuat udara menjadi penuh racun sehingga membinasakan miliaran umat manusia.

Selamat datang dan selamat berjumpa kembali bersama Cineplix. Bagaimanapun kabar kalian, tetap saya mendoakan yang terbaik buat teman-teman. Seperti biasa, saya akan menceritakan sebuah film yang kali ini berjudul "Air" yang dirilis pada tahun 2015 dan disutradarai oleh Christian Kan Tamesa.

Oke, siapkan diri, siapkan kopi, dan mari ceritanya kita lanjuti. Sebelumnya, pemerintah telah memperkirakan bahwa bencana tersebut akan terjadi, namun mereka sedikit terlambat dalam bertindak. Sehingga hanya beberapa bunker darurat yang berhasil dibangun, di mana beberapa ilmuwan ditidurkan dalam tabung cryo sampai kondisi bumi kembali pulih. Setiap bunker dikelola oleh dua orang petugas yang terjaga setiap 6 bulan sekali dan diberi waktu selama 2 jam untuk mengurus segala yang dibutuhkan oleh para penghuni, atau disebut juga dengan "slipper".

Di salah satu bunker, ditampilkan dua petugas, Power dan Cartride, terbangun dalam kondisi yang tidak terlalu baik. Selain mengurus bunker dan slipper, mereka juga mengurus mesin-mesin dan komputer sesuai dengan profesi. keduanya Langsung memulai aktivitas seperti biasa, memeriksa kadar racun dalam udara serta melaporkan situasi dan kondisi kepada petugas-petugas di bunker lain. Namun, itu hanya sekedar laporan karena sampai saat ini komunikasi masih tidak dapat dilakukan.

Cartwright memperhatikan foto-foto keluarga dan kerabat, yang mana semuanya telah ditandai dengan pengingat oleh Bawer. Kemudian, Bawer memberikan beberapa data yang harus diperiksa. Sistem mencatat telah terjadi aktivitas sismik dan dikhawatirkan hal itu mengganggu tabung cryo para slipper selagi ditinggal oleh bawer. Cartwright mengambil secarik kertas, kemudian muncul seorang wanita bernama AB yang tentu saja hanya ada dalam pikiran. Wanita itu mendesak untuk menjelaskan, namun Cartright menolak karena Power pasti tidak akan bisa menerimanya.

Sangat yakin dan percaya bahwa para slipper adalah orang yang akan membangun kehidupan manusia di masa depan. Pria itu juga telah mengembangkan formula untuk menentukan berapa lama masa tidur mereka. Dan kepada Bawer, cartwright menjelaskan bahwa diperkirakan setidaknya mereka akan mengerjakan 20 shift lagi sebelum udara benar-benar bersih. Namun, bawer terus mengeluh tentang pekerjaan yang mereka jalani, karena dianggap menyia-nyiakan hidup hanya demi mengurus orang tidur.

Tak terasa sudah hampir 2 jam mereka melakukan tugas masing-masing. Sayangnya, menjelang hibernasi, tiba-tiba saja kapsul atau port Cartride terbakar akibat konsleting. Segera memanggil Bawer untuk meminta pertolongan, namun itu terlambat. Saat api padam, potnya sudah tidak bisa digunakan. Selain itu, tangan bawer juga mengalami luka.

Segera setelah waktu habis, secara otomatis listrik menjadi padam serta aliran udara terhenti. Dengan bantuan Center cartwright, mereka mencoba mempelajari manual book. Berharap ada spare part yang disediakan untuk kondisi darurat seperti ini, tapi tentunya sebelum itu mereka harus menyalakan tenaga cadangan terlebih dahulu.

Tenaga cadangan berhasil diaktifkan, tapi mereka diharuskan untuk menunggu beberapa saat. Keduanya pun larut dalam percakapan tentang masalah pribadi. Power mengaku bahwa dirinya memiliki istri serta 3 anak perempuan. Namun, karena persyaratan utama dalam pekerjaan, bawer terpaksa berbohong dan meninggalkan keluarganya di luar sana.

Tak lama kemudian, listrik telah menyala dan udara telah mengalir kembali. Dengan waktu selama 2 jam, tidak ingin membuang-buang waktu, mereka berdua bergegas menuju ke gudang. Meskipun memang tidak menemukan apa yang dicari, tapi ada petunjuk yang mengarahkan kepada gudang penyimpanan lain berlokasi di ruangan bawah. Gudang itu benar-benar sesak karena minim udara, sehingga keduanya harus segera menemukan suku cadang. Beruntung, akhirnya kerja keras mereka terbayar, cartwright berhasil menemukan pot cadangan, dan mereka pun segera membawanya ke ruang utama.

Beberapa waktu kemudian, setelah di-set, port pun siap untuk digunakan. Cartwride akan tidur lebih dulu untuk berjaga-jaga kalau-kalau terjadi masalah lagi. Namun, Baur mengulur waktu dan malah memutuskan untuk tidur di port baru. Lalu, saat diaktifkan, ternyata kembali terjadi masalah, yang kali ini akibat kebocoran.

cartwright Segera diminta untuk mencari solusi, dan sementara itu, tiba-tiba saja, seketika udara di dalam pot seolah tersedot, sehingga membuat Bawer nyaris tewas. Beruntung, Cartridge datang tepat waktu untuk menyelamatkan. Namun, aksi itu memaksanya merusak pot yang menjadi harapan. Power menegaskan bahwa kini satu-satunya solusi adalah mengorbankan salah satu slipper yang dipilih secara acak. cartwright menolak karena tugas mereka adalah menjaga para slipper agar tetap hidup. Selain itu, apa yang diusulkan oleh Bawer sama saja dengan pembunuhan. Namun, Baur terus mendesak. Apa yang dilakukan Slipper sama saja, mereka semua bertahan hidup di atas miliaran orang yang mati. Ucapan tersebut membuat Cartridge terdiam, dan sempat ingin menggunakan obat penenang untuk membuat slipper tetap tertidur. Walau telah dikeluarkan dari pot, tiba-tiba saja bayangan Ebi kembali muncul, melarang Cartridge serta meyakinkan bahwa pasti ada cara lain yang lebih baik. Hal tersebut kembali membuat Cartridge bertengkar dengan Bawer, sampai-sampai terjadi baku hantam.

Karena sama-sama lelah dan sama-sama menyerah, keduanya pun bergegas memeriksa blueprint bunker dan menemukan fasilitas bunker lain dengan kode ABC. Cartrid meyakini bahwa fasilitas itulah yang terdekat dan mungkin saja di sana masih ada port cadangan yang belum terpakai. Bawer memperingatkan bahwa tindakan tersebut mengharuskan mereka membuka segel udara yang berpotensi menyebabkan racun masuk ke dalam bunker dan membunuh mereka semua, termasuk Slipper. Tapi ya mau bagaimana lagi, hanya ini satu-satunya solusi, dan mau tidak mau, mereka harus menjalani.

Tak lama kemudian, terlihat sudah mengenakan hazmat , sedangkan Bawer bersiap di ruang kendali, memandu Cartridge dengan radio komunikasi jarak pendek, serta memperbaiki sistem kamera agar lebih memudahkan navigasi di sepanjang jalan. Cartright melihat Abu berwarna biru, yang diidentifikasi sebagai racun yang mengotori udara. Selanjutnya, cartwrihgt menemukan pintu masuk ke fasilitas yang dimaksud, dengan kunci yang sepertinya bermasalah. Beruntung, dengan bantuan bawer , masalah tersebut dapat diatasi. Namun, sangat mengejutkan, ternyata semua penghuninya telah tewas. Ini membuat mereka merasa putus asa, karena peluang hidupnya menjadi semakin kecil. Lagi-lagi, Cartride mengalami halusinasi, bayangan Ebi muncul untuk memotivasi agar tetap kuat dan bertahan sampai nafas terakhir. Sementara itu, Bawer mengarahkannya ke saluran udara yang tak jauh dari Cartride saat ini.

Awalnya merasa ragu karena claustrophobia-nya, namun kembali lagi, pilihan apa yang dia punya saat ini? Banyak mayat yang sudah menjadi tulang, menambah sulitnya situasi. Selain itu, saat Cartride masuk menjauh, sinyal radio pun mulai melemah, yang mana hal ini memaksa Bawer untuk meningkatkan jangkauan. Dan pada momen ini, secara tidak sengaja, dia menemukan pisau yang masih berada di kotak peralatan, bukan di tempat di mana Bawer meletakkannya. Hal ini menimbulkan kecurigaan, karena sebelumnya cartwright beralasan bahwa tidak bisa menemukan pisau. Oleh sebab itu, dia terlambat menyelamatkan Power. Akhirnya, Power pun memutuskan untuk memeriksa rekaman kamera pengawas.

Saat mengejutkan, saat Power nyaris mati akibat kehabisan nafas, ternyata cartwright di dekatnya tapi sengaja tidak menolong untuk membiarkan Bawer mati dan berubah pikiran di saat terakhir.

Kembali ke Cartridge, yang menemukan jalan menuju permukaan. Ia melihat kota-kota yang hancur akibat bom nuklir, dan sepertinya itu telah terjadi puluhan atau mungkin ratusan tahun yang lalu. Segera, karena melanjutkan perjalanan, ia menjelajahi area fasilitas sampai menemukan ruangan cryo yang hancur. Hal itu mengisyaratkan bahwa sistem tetap bekerja, mengirimkan laporan secara otomatis, meskipun para petugasnya telah mati. Dan semua itu terlihat seperti tipuan yang bertujuan untuk menjaga agar Bawer tetap waras, dengan cara membuat mereka percaya bahwa mereka tidak sendirian.

Menerima laporan tersebut membuat perasaan Bawer semakin hancur, sehingga ia tidak akan lagi mempercayai siapapun. Karena oksigennya mulai menipis, Cartride memutuskan untuk segera kembali ke bunker. Tak lama kemudian, pria itu pun sampai dan bersiap-siap untuk masuk. Tiba-tiba saja, Bawer malah menunjukkan pisau dan membiarkan Cartride menebak di mana Bawer menemukannya. Karena menyadari, namun ia memohon kepada Bawer agar dibiarkan masuk, supaya bisa menjelaskan yang sebenarnya. Tentu saja, Bawer menolak karena selain merasa sakit hati, suatu keputusan yang bodoh jika kembali mempercayai seseorang yang hendak membunuhnya. Akhirnya, karena kehabisan udara, Cartridge pun bergegas pergi ke fasilitas ABC. Dan ketika tersesat, bayangan Ebi lagi-lagi muncul, yang kali ini mengarahkan Cartridge ke saluran udara.

Bawer yang masih belum puas dengan amarahnya, berbicara lewat radio, mengatakan kebohongan dan penghianatan yang dilakukan Carflight sangat amat menyakitkan. Cartride hanya mengabaikan dan terus melanjutkan perjalanan, sampai akhirnya kembali ke bunker. Pria itu segera melepaskan khas magnetnya dan mencoba masuk ke ruang kendali, tapi sangat mengejutkan, Bawer telah menanti dengan sebuah pistol dan mengancam akan menembak.

Tentu saja, Cartridge segera berlari bersembunyi, sembari melakukan negosiasi, menekankan bahwa hanya mereka berdua lah yang tersisa. Namun, Bawer masih terus menggila, tenggelam dalam rasa takutnya, karena bisa saja akan membunuh Cartride ketika sedang tidur. Setelah perdebatan yang cukup panjang, Cartridge berhasil mengamankan diri di ruang medis. Dia juga menemukan suntikan obat penenang dan berniat menggunakannya untuk Bawer. Hal itu sangat didukung oleh Ebi, karena semua demi masa depan mereka.

Mengikuti dorongan Ebi, Cartridge kembali ke ruang kendali dengan membawa tabung gas sebagai senjata. Tiba-tiba saja, Bawer muncul dari belakang dan langsung menembak Cartridge. Mencoba berunding sembari menunjukkan selembar kertas yang selalu dia bawa, serta mengatakan bahwa selama ini dia berbicara dengan Ebi. Namun, penjelasan itu malah membuat Power semakin marah, karena tentu saja tidak ada siapapun di sana selain mereka berdua. Lengan bawah segera dimanfaatkan oleh Cartridge untuk melarikan diri.

Power bangkit dan memperhatikan kertas yang sebelumnya ditunjukkan Cartride. Pada momen ini, terungkap bahwa Ebi sebenarnya adalah istri Cartride, dan ternyata wanita itu merupakan salah satu dari slipper. Power segera mendatangi port AB, mengancam akan membunuhnya jika Cartride tidak muncul. Dan akhirnya, dalam situasi genting, Cartride tiba-tiba menyuntik Bawer dengan obat penenang. Seketika, pengaruh obat membuatnya terkulai lemas. Pria itu menerima takdirnya, serta sebelum benar-benar pingsan, Power meminta Cartride untuk selalu menjaga Ebi.

Waktu hampir habis, dan mereka segera bersiap memasuki port untuk memulai hibernasi. Cartride berusaha meyakinkan diri bahwa kini dia benar-benar sendiri, serta berkewajiban untuk menjaga fasilitas itu agar tetap berfungsi. Beberapa tahun kemudian, ditampilkan di mana Cartride telah menua, dan udara telah benar-benar bersih, sehingga pot para slipper pun secara otomatis terbuka. Film ditutup dengan Cartride yang akhirnya bertemu kembali dengan Ebi, sambil menangis.

Masa depan yang cukup mengerikan, di mana udara yang menjadi salah satu elemen penting dalam kehidupan telah dipenuhi racun. Tapi ya, tentunya bukan hanya udara saja, karena saya yakin air dan tanah juga telah mengandung racun, sehingga kemungkinan besar tak ada yang mampu bertahan hidup di permukaan. Senjata kimia dan nuklir sepertinya sudah cukup mengisyaratkan bahwa telah terjadi perang, bahkan bisa saja kecelakaan penelitian.

Pak, jangan sedikit-sedikit perang dong, bang. Ente demen banget perang-perang. Oke, kalau masih cukup bukti, ada satu adegan di mana ketika Cartridge keluar dari bunker, dia tidak sengaja menginjak mayat seorang tentara tepat di depan pintu. Ya kan bisa aja itu tentara yang jagain bunkernya dari para penyusup. Bang, oke satu lagi, dan mungkin ini agak sulit dibantah, yaitu si Bawer menanyakan kepada Cartridge tentang seragamnya, "Apakah itu tentara AS atau tentara komunis?" Ini menyiratkan bahwa AS sedang diserang. Tapi mengenai komunisnya, saya tidak bisa memastikan. Kemungkinan URK atau Tiongkok, atau kalian mungkin bisa menambahkan sendiri. Yang pasti, telah terjadi perang, dan kali ini AS yang di film-film lain jarang kalah, akhirnya runtuh akibat nuklir dan senjata kimia.

Sama-sama teknisi, sama-sama ilmuwan, dan sama-sama berjuang untuk bertahan hidup. Awalnya, melihat sikap Bawer yang suka seenaknya, dan bahkan tega mengorbankan keluarga, membuat saya berpikir bahwa dia tokoh antagonis. Tapi menjelang akhir film, seketika pendapat saya berubah, bahwa keduanya sama saja, sama-sama memiliki kepentingan untuk bertahan hidup. Bedanya, Bawer tidak sanggup melewati waktu bertahun-tahun menjalankan tugas seorang diri, dan untuk itulah dia berjuang, membantu Cartridge demi menemukan solusi. Sedangkan Cartridge malah sama sekali tidak peduli dengan nasib Power, karena lebih mementingkan kehidupan di masa depan bersama Ebi.

Saya pikir latar belakang Cartridge adalah dia terpilih untuk menjadi salah satu slipper, tapi karena tidak ingin meninggalkan AB, maka mereka bertukar, agar Ebi mendapat tempat di tabung cryo, sementara Cartride menyamar sebagai petugas bunker dengan segala keahlian dalam bidangnya. Pada akhirnya, Bawer ikhlas menerima nasib bahwa yang dulunya telah meninggalkan keluarga. Dihantui oleh rasa penyesalan, dia berharap Cartridge tidak merasakan hal yang sama. Oleh sebab itu, sebelum benar-benar pingsan, Bawer meminta Cartridge tetap kuat, supaya bisa selalu menjaga Ebi.

Oke, segitu saja teman-teman. Tak banyak yang bisa saya jelaskan, karena film ini minim bumbu misteri. Namun, jika masih belum jelas atau belum puas, kalian bisa tanyakan di kolom komentar. Atau sekalian kalau mau request film juga silahkan, dan bagi yang malu-malu bisa juga lewat DM ke Instagram saya di @takusto. Insya Allah, pasti akan saya baca. Mari kita jadikan kolom komentar sebagai sarana penambah wawasan dan menciptakan jalinan persaudaraan, bukan malah menjadikannya sebagai tempat pemulihan sehingga menciptakan permusuhan. Jangan lupa untuk dukung terus channel ini dengan cara share, like, dan subscribe, karena dukungan dari kalian sangat berharga bagi saya. Demi perkembangan channel ini, saya Gusto. Sampai jumpa di video selanjutnya, tetap semangat, tetap bersyukur setiap hari. Dadah.

Editor: ryuzaki Cinema

#Film #alurfilm