Seorang wanita membawa koper besar.
Kita panggil saja Putri.
Ia melewati jalan yang ramai.
Suasana yang mirip dengan Indonesia.
Putri bertemu dengan Kopral.
Mereka pergi bersama.
Ternyata mereka langsung begituan.
Setelah kopral selesai, putri bergegas berpakaian dan meminta bayaran.
Waktu berganti saat putri ngobrol bareng 3 pria di pinggir jalan. Putri tak lupa meninggalkan kartu namanya.
Pelayanan lainnya dilakukan. Laris sekali nih seepertinya. Putri menolak saat diajak berciuman, itu menjadi peraturannya.
Pelanggannya kali ini cukup ahli dalam bermain. Putri terlihat kelelahan.
Seperti biasa, begitu selesai, putri langsung bergegas. Adegan berganti saat putri sedang mandi.
Sayang sekali kita tidak bisa menampilkan visualnya.
Putri kembali bekerja, dengan busana serba putih dan kopernya. Kali ini putri mau kemana kira-kira.
Putri menghampiri sebuah mobil. Di sana ada seorang wanita yang menunggunya. Mereka pun pergi dengan mobil itu.
Selanjutnya, putri berbincang dengan wanita itu di sebuah restoran. Kita panggil klien putri ini dengan nama Siren.
Mereka pun mulai akrab.
Siren mengeluhkan lengannya yang terasa tidak nyaman. Putri mengaku bisa membuatnya lebih nyaman setelah dipijat.
Akhirnya siren dan putri sampai di rumah. Mereka bersiap untuk melakukan pijatan.
Putri mulai memijat siren.
Siren mengatakan bahwa putri layak menjadi seorang model. Wajahnya cantik dan kulitnya halus.
Siren kemudian langsung menawarkan pemotretan untuk putri. Siren menjanjikan uang yang cukup besar.
Putri pun menyetujuinya. Walaupun ragu, tapi putri merasa cukup senang.
Saat di rumah, putri langsung mandi.
Putri datang ke rumah siren. Siren memang telah menunggunya.
Setelah putri masuk, siren mendapatkan telepon yang menagih utang. Siren pun kesal dengan orang itu.
Ia menutup teleponnya begitu saja. Bahkan, siren juga langsung mengganti nomor teleponnya.
Di lantai atas, siren menjelaskan bahwa Leo, si fotografer, terlambat.
Di atas, mereka berdua justru ngobrol.
Tidak lama, leo datang.
Siren memperkenalkan siren.
Mereka pun mulai sesi pemotretan.
Diawali dengan siren yang mendadani putri.
Di sini leo terlihat cukup tertarik dengan putri. Sepertinya dia menyukai putri.
Putri mulai membuka pakaiannya, Ia mengenakan gaun hitam sambil berpose.
Pemotretan dimulai.
Akhirnya sesi pemotretan selesai.
Putri pulang.
Leo langsung menyambut siren dengan ciuman. Mereka pun begituan.
Siren membangunkan leo. Ia pamit bahwa akan pergi dari situ. Siren pergi ke jim.
Siren berbincang dengan Rohan. Sepertinya Ia adalah pria gemulai. Rohan kemudian pergi menyusul salah seorang pria di sana.
Putri kemudian mendapatkan pesan dari leo. Putri meneleponnya. Mereka pun berbincang.
Putri kemudian datang yang disambut oleh Leo. Putri melihat hasil fotonya. Ia merasa sangat puas.
Leo pun juga memujinya. Dasar pria hidung belang, modus.
Leo pun mengajak putri begituan, tapi putri menolaknya karena memandang siren.
Tapi itu hanya sementara, putri langsung memberikan lampu hijau setelah beberapa kata.
Mereka pun begituan.
Setelah begituan, mereka ngobrol. Perbincangan soal hidup. Baru ngobrol sebentar, mereka begituan lagi.
Setelah malam, putri bangun, mengenakan pakaian lalu melihat foto-fotonya. Di balik foto itu ada tulisan, Wanita Tercantik di Dunia. Putri pun senang.
Leo kemudian membuka komputernya, ternyata Ia merekam adegan tersebut. Untuk apa ya kira-kira?
Leo kemudian menuliskan sesuatu di hardisk itu.
Ketika pulang ke ranjang siren, leo merasa lelah. Ia hanya memijat tubuh siren sebentar, tanpa begituan.
Mungkin siren lagi ingin begituan, tapi malah tidak dipenuhi oleh leo.
Siren kemudian pergi ke ruang komputer milik leo. Ia melihat video leo dan putri. Ia terlihat kesal.
Keesokan harinya, putri datang ke rumah siren. Mereka makan bersama. Tak lama, leo pun datang.
Mereka pun ngobrol tentang pekerjaan.
Di sini, leo memamerkan kemesraan Ia bersama siren.
Siren kemudian bertemu dengan pria tua yang bernama Pak Kuta. Ia menukarkan foto putri dengan sejumlah uang dari pak kuta. Di sini pak kuta meminta agar bisa bertemu secara langsung dengan putri.
Putri dan Siren kemudian berbelanja. Mereka membicarakan tentang popularitas putri yang harus meningkat.
Ternyata siren dan putri sedang diawasi oleh sejumlah pria di sana. Ada apa ya?
Leo sedang mempersiapkan kamera di rumah.
Dasar pria nakal.
Selanjutnya, putri, siren dan leo pesta minuman beralkohol.
Mereka bermain game tebak-tebakan umur. Siren kemudian meminta Leo untuk membuka bajunya.
Mereka mulai mabuk dan menggila.
Akhirnya, mereka melakukan itu bertiga.
Waktu kembali berganti. Putri bertemu dengan kopral. Putri memamerkan bahwa Ia sudah mempunyai pekerjaan.
Kopral kemudian meminta nomor barunya putri. Mereka berbicara tentang begituan dengan sangat mudah.
Ternyata kopral langsung dikunjungi oleh sejumlah pria.
Ketika putri mau datang ke rumah siren, putri kaget karena sudah banyak polisi.
Putri kemudian disuruh mauk dan ingin ditanya-tanya. Polisi itu kemudian memperlihatkan video saat putri sedang begituan. Putri bingung, Ia tidak tahu kalau selama ini di rumah itu telah dipasangi kamera tersembunyi.
Putri dibawa polisi untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Sesampainya di kantor polisi, putri dipertemukan dengan pak kuta yang tadi sudah kita lihat bertransaksi dengan siren.
Putri ditanya, apakah mengenal pak kuta. Putri menjawab tidak mengenalnya.
Di sana, putri ternyata justru dimanfaatkan oleh salah seorang anggota. Sebelum memulainya, putri memasang sesuatu di sana.
Mereka pun akhirnya begituan.
Putri kemudian meminta agar permasalahan ini bisa selesai dan video begituan miliknya bisa dihapus. Anggota itu pun menyetujuinya.
Setelah selesai, putri pun pergi dari kantor polisi itu. Ia membawa pistolnya.
Ternyata putri merekam adegan bersama polisi itu.
Putri pun mengancam anggota polisi itu.
Di lain sisi, siren dan leo merasa kaget karena ada banyak polisi di rumah siren. Mereka pun tidak jadi pulang.
Leo dan siren mempersiapkan diri untuk kabur.
Selanjutnya, putri membuntuti siren yang sedang bertemu dengan seorang pemijat baru.
Putri sepertinya menyadari bahwa selama ini telah dimanfaatkan oleh siren dan leo.
Leo kemudian mengantarkan siren pulang sampai depan pagar. Diam-diam, putri menyelinap. Ia berbincang dengan leo.
Baru bicara sebentar, putri pergi lagi.
Putri selanjutnya pergi menemui anggota polisi yang nakal kemarin. Polisi itu marah tapi tidak bisa berbuat banyak.
Putri kemudian mengajari temannya untuk menggunakan kamera tersembunyi.
Ternyata temannya putri tadi bertemu dengan siren dan sempat mengobrol dengan anggota polisi.
Akhirnya mereka berdua ketemu dengan leo. Ceritanya persis saat putri mengenal leo dan siren pertama kali.
Saat mengantarkan temannya putri, leo bertemu dengan si anggota polisi nakal.
Ternyata polisi itu kemudian bekerjasama dengan putri sekarang. Mungkin bisa kita panggil dia Pak Pol.
Putri kemudian menunjukkan video pelacakannya kepada leo. Sebenarnya leo marah, tapi putri mengatakan bahwa punya banyak salinannya.
Ketika sedang latihan di jim, siren ditemui oleh putri. Ia kembali memperlihatkan video hasil pelacakannya.
Siren pun khawatir, Ia terlihat gugup.
Leo bersiap-siap untuk kabur. Dijemput oleh siren.
Ternyata di situ ada putri yang membawa pistol.
Leo dan siren ketakutan.
Putri kemudian meluapkan kekesalannya karena telah menjual videonya kepada orang jepang. Putri marah.
Putri menjelaskan bahwa penangkapan mereka berdua adalah sebagai ganti kebebasannya atas Pak Pol.
Putri meminta agar siren menyetir mobil.
Mereka pergi ke tempat yang sepi. Mau ngapain ya kira-kira.
Putri meminta agar leo memborgol siren. Siren pun gugup sampai menangis.
Mereka berdua panik. Putri mendominasi.
Putri kemudian keluar dari mobil itu. Membuka bagasi, lalu pergi begitu saja.
Tidak lama, ada sebuah mobil yang datang. Ternyata itu adalah Pak Pol.
Pak Pol menangkap mereka. Leo dan siren diminta untuk berlutut.
Tapi siapa sangka kalau leo memberikan perlawanan.
Pistol terjatuh dan siren mengambilnya.
Siren menembak pak pol dan leo. Mereka berdua tewas. Kirain siren akan selamat, tapi ternyata siren juga ditembak oleh Pak Pol.
Mereka bertiga pun tewas di sana.
Putri kemudian datang dan membersihkan gagang pistol di sana. Setelah Ia melihat semua telah tewas, putri pergi lagi.
Putri berjalan dengan tanpa semangat. Ia sudah melewati hari-hari yang sangat berat.
Di tengah perjalanannya. Ia bertemu dengan gelandangan. Putri memberikan isi kopernya kepada mereka.
Putri sempat melihat sejumlah foto-foto yang pernah diambil. Ia merobeknya. Ia terlihat kesal. Putri membakarnya.
Pagi pun tiba.
Putri melihat ke arah sungai lalu membuang kopernya.
Tidak lama, ada seorang pria yang datang menariknya. Ia dikira macam-macam. Mereka berdua pun pergi. Setelah itu kira-kira ngapain ya?
Film pun berakhir. Jika kamu suka dengan cerita seperti ini, jangan lupa untuk subscribe ya. Di sini akan update banyak alur cerita seru lainnya.