Ini akan menjadi kisah percintaan yang sangat menyentuh hati. Berawal dari seorang pria muda bernama Jef yang datang ke sebuah desa terpencil.
Di sini, jef sedang berlibur karena sebentar lagi, Ia akan menjadi seorang pendeta.
Namun, siapa sangka kalau di sini, jef justru akan bertemu dengan wanita yang dicintainya, yaitu Lizi.
Kebetulan, lizi merupakan seorang gadis muda yang sangat suka dengan minuman beralkohol. Jef, bahkan diajak minum oleh lizi.
Besoknya, jef dikejutkan karena ternyata pemandu wisata liburannya adalah lizi. Ia merupakan putri dari pemilik penginapan.
Di dalam mobil, jef bertanya apakah lizi sedang berpura-pura tidak mengenalinya, padahal tadi malam mereka minum bersama. Lizi mengatakan kalau Ia tidak mengingatnya sama sekali.
Ternyata lizi sepertinya sudah mabuk berat ketika jef datang.
Mereka berdua kemudian berkeliling, makan, ke gereja, melihat gunung, dan lain sebagainya. Mereka jalan-jalan sampai malam.
Besok malamnya, jef berkumpul dengan lizi dan teman-temannya. Mereka mabuk, terutama lizi. Jef bahkan pulang dengan menggendong lizi yang juga kencing di celana dan secara tidak langsung mengencingi jef.
Saat bertemu dengan jef keesokan harinya, lizi pun merasa sangat malu. Tapi jef kemudian menjelaskan bahwa itu bukan sebuah masalah. Perjalanan wisata kembali dilanjutkan.
Ketertarikan diantara mereka sudah semakin terlihat.
Di dalam goa yang gelap, mereka berdua masing-masing berdoa di hadapan tempat yang disebut sebagai Tangan Tuhan.
Hubungan jef dan lizi semakin dekat. Mereka saling curhat satu sama lain tentang kehidupannya.
Saat berada di dalam gereja, jef mendoakan agar kehidupan lizi menjadi baik di masa depan.
Pada suatu malam, lizi tiba-tiba datang menghampiri jef dan menangis. Ia merasa sedih atas kehidupannya. Tidak lama, mereka pun langsung perang bibir.
Peristiwa yang sama-sama enak pun terjadi. Duh, abang calon pendeta, gimana nih? Kok malah berbuat dosa.
Keesokan paginya, ayahnya lizi memergoki mereka berdua, Ia pun marah.
Setelah kejadian itu, jef mengumumkan kalau Ia akan segera kembali ke ibu kota. Ia juga mengatakan kalau tidak lagi ingin menjadi seorang pendeta.
Lizi terkejut.
Jef mengatakan kalau Tuhan telah membawanya ke desa ini, memperkenalkan lizi kepadanya, sehingga, aku akan mencintaimu sebagai pasanganku.
Saat berada di bandara, jef melamar lizi sebagai tunangannya, walau tanpa cincin. Jef berangkat naik pesawat.
Lizi menjalani hubungan jarak jauh dengan lizi. Mereka melaluinya dengan bahagia sampai suatu malam, lizi sedang mabuk dan ditabrak mobil.
Ia pun segera dilarikan ke rumah sakit, kondisinya kritis.
Selang waktu berlalu, kondisi lizi membaik dan terbangun. Ia mempertanyakan keberadaan jef.
Tidak ada yang menjawabnya.
Lizi kemudian juga menghubunginya via henfon, tapi tidak mendapatkan informasi apapun dari jef.
Lizi galau.
Setelah berapa lama, ayahnya memberinya kekuatan. Lizi tidak boleh seperti ini terus.
Akhirnya, lizi memutuskan untuk pergi dari sana. Ia memutuskan untuk pergi ke luar kota. Lizi ingin melupakan kenangan bersama jef.
Saat berada di bandara, lizi bertemu dengan Tom yang juga satu penerbangan dengannya.
Tom memberikan air dan kalimat semangat untuk lizi yang memang terlihat sedih.
Siapa sangka kalau dari situ, mereka kemudian menjalin hubungan dan cocok. Mereka pun berpacaran.
Beberapa bulan kemudian, lizi kembali ke desa bersama tom. Lizi pun memperkenalkan tom.
Di sana, tom juga melamar lizi untuk menjadi istrinya. Mereka pun mempersiapkan pernikahan.
Siapa sangka kalau saat datang ke gereja, lizi justru bertemu dengan jef.
Mereka pun akhirnya berbincang tentang masa lalu. Lizi meminta penjelasan kepada jef tentang apa yang dilakukannya dulu, apa alasannya?
Setelah dipaksa, akhirnya jef mengatakan kalau orang yang meninggalkan juga bukan berarti tidak tersakiti.
Jef menceritakan kalau Ia sebenarnya sudah pergi ke desa saat mengetahui lizi kecelakaan hingga kritis. Jef menggunakan helikopter.
Dokter mengatakan kalau lizi sedang dalam kondisi kritis dan kemungkinan untuk selamat sangat kecil. Di tengah kegalauan itu, jef kemudian datang ke gereja kecil di desa.
Awalnya, jef marah kepada Tuhan. Kenapa setelah Ia mengikuti semua ajarannya, malah mendapatkan musibah seperti ini.
Tapi, jef kemudian sadar kalau apa yang sudah dilakukannya adalah sebuah kesalahan. Ia pun memohon dan berdoa kepada Tuhan.
Jef mengatakan, Tuhan, sembuhkanlah lizi. Aku berjanji akan sepenuh hati untuk kembali ke jalanMu. Yang terpenting adalah kesembuhan lizi. Aku berjanji, ya tuhan.
Setelah kembali ke ruangan, dokter menjelaskan bahwa mujizat telah terjadi. Kondisi lizi membaik, Ia pun dinyatakan akan bisa segera sembuh.
Mendengar penjelasan dari jef, lizi pergi karena kebetulan tom juga meneleponnya. Saat pergi, lizi menangis.
Selanjutnya, jef menjadi pendeta yang menikahkan lizi dan tom. Sebuah akhir yang super sekali ya.
Bagaimana menurut kalian?
Film pun berakhir!