Seorang pria tidur hanya dengan celana dalam. Mister Samurai namanya.
Ketika terbangun, Ia bingung karena tidur hanya dengan bantal di pinggir rel kereta.
Tak lama, Ia didatangi oleh Mona yang katanya pembunuh tersadis di semenanjung Korea.
Mereka berbincang tentang hal yang tidak begitu penting. Mona kemudian bercerita singkat mengenai anak gadisnya yang bernama Cici.
Setelahnya, Mona memberikan Mister Samurai sebuah katana.
Mereka bertarung.
Ronde pertama, mona kalah. Selanjutnya, Ia izin untuk mengganti senjata.
Mister Samurai bergaya.
Zlep!
Mona menembak Mister Samurai dengan pistol kedap suara. Mister samurai pun tewas seketika.
Waktu berganti saat mona berbelanja di supermarket.
Sesampainya di rumah, mona membereskan pakaian Cici. Di sana, mona menemukan sebungkus rokok terjatuh. Ia pun menyadari bahwa cici telah merokok secara diam-diam.
Ia mengingat bagaimana saat Ia ketahuan merokok di masa muda. Mukanya bonyok habis dipukulin. Kejam banget sih ini bapaknya.
Tak cuma itu saja, Mona juga diminta untuk memakan rokok itu. Mona mengunyah dan menelannya, tapi Ia muntah.
Ternyata siksaan itu tidak begitu berpengaruh bagi mona.
Setelah mengingatnya. Mona mensimulasikan beberapa pertanyaan untuk Cici.
Ia berninat untuk memarahi cici, tapi begitu buka pintu, mona tidak tega.
Sin berganti saat mona berbincang dengan ibu-ibu sosialitas kenalannya. Mereka berbicara tentang perjalanan bisnis dan obrolan wanita dewasa lainnya.
Mona bingung menjelaskan jenis pekerjaannya.
Berita menampilkan pembunuhan yang dilakukan oleh mona. Pak Jef dan Mis Ratna menonton berita itu.
Mona berbincang dengan beberapa orang di bar. Mereka bertanya tentang bagaimana Ia menghabisi Mister Samurai. Sepertinya mereka adalah tim dari mona.
Buktinya, mereka mengetahui tentang mona dan mister samurai.
Waktu beralih saat Dodo memimpin sebuah rapat. Mereka membahas tentang aturan pembunuhan. Rasanya ini sebuah rapat yang berisikan para pembunuh.
Mona dan lainnya pun membahas tentang aturan yang dibuat itu adalah untuk monopoli bisnis.
Saat berbincang, mona membuat Fahmi naik darah. Tapi itu tidak lama. Mereka kembali berbincang.
Ketika hendak pulang, Mona dipanggil jalang oleh sekelompok orang di dekat mobilnya. Mona marah. Tapi yang menghajar orang itu adalah Feri.
Ternyata feri dan mona punya hubungan khusus. Mereka begituan.
Sin berubah ke cici yang mempunyai hubungan sesama jenis dengan teman sekolahnya. Wah, menyimpang nih bocah!
Setelah begituan, mona memberi uang kepada Feri untuk pengobatan ayahnya.
Keesokan paginya, mona berbincang dengan cici. Tapi perbincangan itu masih canggung seperti biasa.
Setelah mengantarkan cici sekolah, mona pergi ke sebuah kantor yang lumayan besar. Ia disambut oleh direktur can.
Sin berganti saat ada simulasi sebagai seorang pembunuh. Di sana juga dihadiri oleh Direktur Can.
Namun, siapa sangka kalau ada anak baru yang menantang direktur can untuk sparing.
Tentu saja, direktur can tidak bisa dikalahkan dengan mudah. Walaupun begitu, anak baru itu sempat membuat gebrakan kecil.
Tapi tidak lama, direktur can langsung membalikkan keadaan.
Mona kemudian berdiskusi dengan Dodo. mereka mengenang masa lalu, terutama si dodo yang menagih janji mona.
Mona dan dodo makan bersama di sebuah restoran kecil yang tertutup.
Dodo memberikan sebuah dokumen tentang identitas seseorang. Sepertinya itu adalah target yang harus dibunuh.
Setelah menerima dokumen itu, mona mendapat telepon kalau cici telah menusuk temannya dengan gunting.
Dodo bercanda, Ia mengatakan kalau cici mirip seperti ibunya.
Mona langsung marah besar. Ia bahkan mengatakan, kalau dodo membuat candaan seperti itu lagi, maka Ia akan menghabisinya dengan pisau tumpul menancap ke mulutnya.
Mona dipanggil oleh kepala sekolah. Orangtua murid yang menjadi korban ingin mengadukannya ke polisi.
Kepala sekolah memutuskan untuk memberikan skors selama 1 minggu kepada cici.
Mona marah kepada cici, tapi cici tidak menghiraukannya.
Mona terdiam saat cici mengatakan bahwa Ia memang ingin membunuh temannya itu. ia teringat saat muda dulu.
Ia membunuh untuk pertama kalinya di usia 17 tahun. Di sinilah mona bertemu dengan direktur can dan mengatakan kalau Ia berbakat dalam membunuh orang.
Mona kemudian curhat dengan feri. Feri memberikan pencerahan kepada mona.
Dodo dan direktur can memimpin rapat pembunuhan. Di sana ada banyak pembunuh. Mereka berbincang tentang evaluasi tugas-tugas yang diberikan.
Mereka mengatakan kalau ada pembunuhan yang dilakukan oleh agen tapi tidak seizin perusahaan.
Mereka mencurigai bahwa ada agen yang terlibat dalam sindikat ini.
Di sini sersan sin dan direktur can sempat berdebat panas. Tapi dodo menenangkan mereka.
Setelah rapat, direktur can dan dodo berbincang sedikit. direktur can membaringkan kepalanya di dada dodo. Apakah mereka berpacaran?
Dodo di sini menceritakan tentang ancaman mona tentang pisau tumpul ditusukkan ke mulutnya kalau bercanda tentang anaknya lagi.
direktur can bertanya, kenapa pisau tumpul? Dodo menjawab, karena lebih menyakitkan.
Mona berbincang di dapur dengan cici. Sebenarnya bukan berbincang sih, tapi berdebat. Tidak lama, cici pun meninggalkan mona begitu saja.
Kepala mona dipenuhi dengan pikiran yang tidak begitu baik tentang cici. Ia curhat dengan dodo.
Mona pun memulai aksinya. Ia mempersiapkan alat-alat yang dibutuhkan.
Aksi dimulai. Berangkat.
Ia menemukan seorang pria muda tergeletak di sana. Mona mengajari pemula untuk menghabisinya seakan-akan bunuh diri.
Baru hendak mengajarinya. Ia kemudian merasa curiga dengan siapa pria muda itu. Ternyata, Ia adalah anak seorang politisi dan aksi kali ini berhubungan dengan politik.
Tak lama, cici menelepon. Si Junior disuruh keluar oleh mona.
Cici meminta maaf kepada mona. Momen yang menyesakkan bagi mona.
Waktu berganti saat dodo datang ke sebuah bar. Ia menerima telepon dari mona. Mona mengatakan bahwa Ia gagal.
Mona berbicara dengan sangat santai. Dodo pun agak terkejut mendengarkan kabar kegagalan mona.
Dodo curiga kalau mona membaca pesan bunuh dirinya. Mona membantah.
Dodo mengatakan, ada tiga hal yang tidak dipercayainya sekarang.
Pertama, Mona tidak akan gagal dalam pekerjaannya.
Kedua, Pekerjaan mona tidak akan pernah gagal.
Ketiga, klien adalah ayam kejam yang ingin menghabisi anaknya sendiri.
Dodo kemudian mengatakan bahwa mona telah melanggar aturan.
Mona bertanya apakah dodo akan menghabisinya?
Dodo tidak menjawab.
Dodo menembaki orang yang ada di dalam bar. Dodo beraksi.
Ia tak menutup teleponnya.
Saat dodo terpojok, mona mengatakan bahwa tidak ada yang boleh menggantikan pekerjaan mona yang gagal itu.
Ini menjadi syarat untuk mona memperpanjang kontrak dengan perusahaan.
Dodo berhasil mengalahkan semua orang di sana.
Dodo meminta agar bisa berbicara dengan si junior. Si junior merasa bingung harus menjawab apa.
Namun, mona mengatakan bahwa katakan saja yang sebenarnya.
Junior menjelaskan bila Ia tak berada di lokasi, sehingga tidak mengetahui detailnya. Tapi Ia mengakui kalau ada salah perkiraan untuk jumlah gasnya.
Dodo kemudian berbicara dengan mona lagi, Ia meminta satu syarat, yaitu dodo menentukan durasi kontrak.
Hingga masa kontrak itu, mona selalu akan menjadi pisau perusahaan.
Pulang ke rumah, mona melihat cici di kamar. Ia melihatnya sedang tidur, tapi padahal cici masih bangun dan memegang handphonenya.
Di sana ada pesan yang mengatakan, Cici, kenapa kamu tidak menghubungi aku?
Apakah ini pacar wanitanya?
Direktur Can berbicara dengan dodo. Direktur can mencurigai kalau mona sengaja menggagalkannya.
Direktur can pun kesal karena dodo meminta agar direktur can mempersiapkan kontrak mona di perusahaan.
Dodo kemudian teringat saat Ia bertugas untuk menghabisi ayah dari mona. Saat itu, dodo justru dibuat kaget karena mona yang malah menghabisi ayahnya. Mona benar-benar sikopat.
Direktur can yang kesal meluapkannya dengan latihan menembak. Saat sedang menembak itu, Ia diberikan sebuah informasi yang membuatnya senang.
Direktur can mengunjungi seorang pria muda di rumah sakit. Ternyata itu adalah pria muda yang gagal dieksekusi oleh Mona. Keesokan harinya, ada berita tentang politisi yang sedang membela diri bahwa dirinya difitnah karena sudah melakukan pembunuhan atas kematian puteranya.
Sepertinya ini ada hubungan dengan direktur can tadi malam.
Sin beralih saat mona sedang membereskan rumah. Cici tiba-tiba datang, Ia mengatakan bahwa dirinya bukan sikopat yang ingin membunuh temannya.
Mona yang kaget langsung mengajak cici untuk duduk.
Mereka akhirnya ngobrol layaknya anak dan ibu. Cici mulai bercerita.
Ternyata temannya yang ditusuk gunting, si boy, mengirimkan foto-foto saat cici sedang begituan dengan Sonya.
Boy mengancam akan mengirimkan foto-fotonya itu ke publik agar satu sekolah mengetahuinya.
Cici pun mengancam akan menghabisinya jika melakukan hal tersebut.
Tak berapa lama, sonya datang meminta agar cici menuruti permintaan dari boy.
Cici tidak mau, Ia mengambul gunting lalu menusuk lehernya.
Cici pun jujur kepada mona bahwa Ia suka wanita. Mona agak marah dengan cici. Kenapa Ia tidak mengetahui apapun tentang putrinya sendiri.
Saat sedang bertengkar, si Junior datang. Mona mengancam junior dengan pisau.
Tapi mona berhenti saat Ia mengatakan kalau direktur can telah memecatnya.
Ia mengeluh karena belum melakukan debut. Tapi wajar saja karena seorang anak magang yang menggagalkan seorang mona dalam misinya.
Mona merasa bersalah.
Mona dan junior pergi ke kedai, cici terlihat sedih saat mengetahui mona akan pergi.
Junior merasa bahwa Ia berbohong saat tugas karena mona. Walaupun tidak mengetakan bahwa mona harus bertanggungjawab, tapi Ia mengharapkan sesuatu hal yang bisa menghiburnya dari mona.
Mereka pun berbicara tentang hal-hal yang benar dan salah.
Junior mengatakan kalau hanya kita yang bisa mengetahui benar atau salahnya perbuatan kita.
Saat berbincang, mona mendapatkan telepon dari cici, tapi Ia mengabaikannya.
Tak lama, para agen pembunuh lainnya datang.
Ada sesuatu yang aneh di sana. Dodo pun mendatangi direktur can. Ia memarahinya, kenapa tak kunjung mengeluarkan kontrak untuk mona.
Apakah mona berada dalam bahaya?
Dalam kedai itu, mereka membahas tentang kegagalan mona.
Direktur can menelepon, ternyata yang mengangkat adalah mona. Mereka saling sindir.
Teleponnya dilodspiker.
Perintah pembunuhan mona pun diberikan. Siapapun yang berhasil menghabisi mona akan mendapatkan promosi dari perusahaan.
Mereka pun langsung bergegas membunuh mona. Si kakek tewas, begitu juga si keriting.
Junior berpura-pura untuk menghabisi mona, tapi ternyata Ia justru membantu mona.
Sepertinya mereka punya kemistri tertentu.
Sekarang kondisinya mona berhasil melumpukan semua pembunuh itu bersama junior.
Junior hampir kalah, tapi dibantu oleh mona.
Tinggal satu orang, mona menusuknya dengan gunting.
Telepon berdering.
Mona menelepon seseorang, meminta untuk bereskan kedai itu. Entah itu orang dari mana, apakah dari perusahaan?
Saat perjalanan pulang, mona menelepon cici. Terdengar suara cici menangis.
Dodo kemudian tiba-tiba saja datang dengan mencekik mona. Ia mengatakan bahwa mona sudah keterlaluan.
Si junior kemudian datang dan mengatakan kalau direktur can mengirimkan agen pembunuh itu untuk menghabisi mona.
Dodo baru mengetahuinya.
Dodo kemudian mengatakan kalau agen pembersih datang, perusahaan pasti akan mengetahuinya esok hari saat audit.
Ternyata benar, orang-orang yang membersihkan mayat itu merupakan agen pembersih dari perusahaan.
Dodo meyakinkan mona agar tetap berada dalam koridor perusahaan. Ia mengkhawatirkan keselamtannya. Perusahaan pasti akan menjamin keselamatan mona.
Tapi bagaimana dengan direktur can? Dodo ada-ada saja nih, tidak memikirkannya dengan benar.
Oleh karena tidak bisa membujuk mona, akhirnya dodo menghajar mona. Tapi tenang saja karena ini hanya simulasi yang dipikirkan oleh mona.
Mona kemudian menjawab akan masuk kantor besok. Dodo mempersiapkan kontraknya.
Mona juga mengajukan bahwa si junior tidak layak untuk dipecat. Junior mengucapkan terima kasih kepada mona.
Bahu mona berdarah.
Saat pulang, cici marah, Ia merasa khawatir dengan keselamatan mona.
Mona menjelaskan bahwa handphonenya jatuh. Ia tak perlu mengkhawatirkannya.
Sebaliknya, saat mona bertanya kepada cici. Apa yang terjadi? Cici mengatakan kalau Ia sudah putus dengan sonya.
Mereka berdebat lagi. Ibu dan anak, memang selalu begini.
Saling sayang tapi punya banyak perbedaan sifat atau kesamaan yang tidak bisa menyatu.
Cici mengatakan bahwa ingin tetap jujur terhadap dirinya. Ia tak mau berbohong.
Cici kemudian mengatakan kalau telah menemukan pistol di tas mona dan paspor rahasia. Tapi mona tidak marah. Ia mengatakan bahwa ini adalah rahasia mereka berdia.
Atasan di perusahaan mulai membicarakan tentang mona. Terutama sersan sin yang menyebalkan itu. Ia seperti sedang memikirkan sesuatu.
Di sana membahas tentang alasan dari mona menghabisi agen pembunuh karena mabuk.
Mona mengobrol dengan direktur can. Dodo memimpin rapat dengan pimpinan perusahaan.
Direktur Can memberikan sebuah kontrak kepada mona.
Dodo menjelaskan tentang kejadian saat mona menghabisi sejumlah pembunuh. Mereka semua pun berdebat.
Sersan sin kemudian mengatakan tim pembersih melihat si junior.
Tapi siapa sangka kalau dodo menghabisi si junior. Sedih banget deh di sini.
Kembali ke rapat, sersan sin kemudian mendekati dodo. Ia meletakkan pisau, menagih janji dari dodo agar memenggal kepalanya kalau memang terlibat dalam sebuah skandal dan melanggar aturan.
Tapi, dodo ternyata tidak tahan dengan sikap sersan sin. Ia menghabisinya dengan pisau tersebut. Mata dan wajahnya ditancapkan pisau dengan sadis. Serem deh!
Dodo menegaskan bahwa Ia tidak akan bisa melanggar aturan karena dia merupakan aturan itu sendiri.
Dodo bahkan menambahkan peraturan keempat perusahaan, yaitu dilarang mengeluarkan senjata di dalam rapat.
Para petinggi perusahaan pergi.
Beralih ke mona yang ternyata juga membunuh direktur can. Ia pun menyampaikan pesan untuk dodo agar menentukan waktu dan tempatnya.
Dodo menelepon cici yang berada di rumah. Cici sempat bertanya tentang bagaimana mona di pekerjaannya.
Dodo mengatakan kalau ibunya sangat kompeten. Ia juga menitipkan pesan kalau Ia sudah menerima informasi yang diberikan oleh Mona.
Dodo meminta agar cici mengatakan kepada mona supaya menemuinya di kantor.
Kematian direktur can menjadi heboh di kalangan perusahaan.
Tapi anehnya, mona masih bisa santai makan bersama dengan cici. Apakah tidak ada pembalasan secara besar-besaran dari perusahaan?
Atau mereka memang menunggu kedatangan mona untuk bertemu dengan dodo?
Akhirnya mona pergi, menuntaskan semuanya. Dodo menanti.
Baru membuka lif, dodo langsung menembaki mona tapi tidak ada yang kena tubuhnya. Di sini keren parah sih!
Mona langsung duduk, dodo mengajaknya minum.
Mona menjelaskan bahwa Ia sangat kesal karena junior dihabisi. Mona sudah menegaskan bahwa Ia tidak bersalah.
Perang pisau pun terjadi diantara mereka berdua. Tapi ternyata itu baru simulasi dari pikiran mona.
Ada banyak sekali simulasi yang dipikirkan oleh Mona.
Dodo mengetahui bahwa mona sedang mensimulasikan serangannya.
Mona mengatakan kalau dodo mempunyai satu kelemahan, yaitu dirinya sendiri. Mona!
Mona adalah kelemahan terbesarnya.
Pertarungan singkat dilakukan. Dodo kalah! Perutnya terbelah.
Tapi mona terkejut karena ternyata dodo memasang kamera yang terhubung dengan gadget putrinya, cici.
Cici menonton aksinya menghabisi dodo. Di sepanjang jalan, mona menangis, memikirkan apa yang akan terjadi kalau anaknya mengetahuinya.
Sampai di depan kamar, mona tidak melihat sesuatu yang aneh. Tapi mona menyadari bahwa cici telah menontonnya karena cici mengatakan, Kerja bagus hari ini mama.
Berita tentang kematian politikus jahat pun disiarkan. Ia diduga bunuh diri karena depresi lantaran anaknya terbunuh. Apakah benar?
Cici pun menghampiri sonya, mantan kekasihnya. Ia berpamitan. Belum jelas sih maksud dari berpamitan ini mau kemana? Apakah pindah sekolah?
Film pun berakhir!