Halo, apa kabar semuanya? Semoga kalian semua sehat. Kali ini, si Praya akan menceritakan sebuah alur cerita film yang sangat seru dan pastinya akan disukai oleh kalian para pecinta film action. Oke, tidak usah berlama-lama. Bagaimana alur ceritanya? Mari kita saksikan sampai selesai.
Di awal film, diperlihatkan seorang pria bernama Taisik yang saat ini berada di dalam kereta. Diketahui bahwa Taisik baru saja dibebaskan dengan syarat setelah menjalani hukuman penjara selama 10 tahun. Sekarang Taisik berencana untuk mengunjungi ibu angkatnya di rumah sekaligus restorannya yang diberi nama San Flower. Terlihat di sana Taisik selalu mencatat segala hal yang baru saja ia lakukan.
Singkat waktu, Taisik pun sampai di kota tujuan dan ia langsung mendatangi Sunflower, yaitu rumah sekaligus restoran milik ibu angkatnya. Setibanya di sana, Taisik bertemu dengan seorang wanita bernama Agnes. Ternyata Agnes ini adalah anak asli ibu angkat, namun ia tidak mengenali Taisik. Di sini, Taisik mencoba menjelaskan bahwa maksud dari kedatangannya adalah untuk menemui ibunya, Agnes. Agnes mengatakan bahwa ibunya sedang tidak ada dan sebaiknya Taisik datang lagi ke sini nanti malam.
Sambil menunggu malam tiba, Taisik pun mampir ke pemandian air hangat yang ada di kota tersebut. Di sini terlihat Taisik yang kembali mencatat semua hal yang sudah ia lakukan. Setelah itu, Taisik berniat membuka sebuah loker untuk mengambil handuk, namun ia kebingungan karena loker itu sudah menggunakan sensor. Taisik terus-menerus mencoba membukanya, akan tetapi loker tersebut tetap belum juga bisa terbuka hingga mengakibatkan alarm keamanan berbunyi. Tak lama, satu penjaga di sana mendatangi Taisik karena dikira Taisik akan mencuri. Namun, ketika melihat tato di tubuh Taisik, seketika pria itu gemetar dan memilih untuk segera kabur. Siapakah Taisik sebenarnya? Kita akan tahu nanti.
Malam harinya, diperlihatkan seorang wanita yang sedang disiksa oleh seorang pria. Dari kejauhan terlihat ada dua polisi korup yang sedang melihat kejadian tersebut, akan tetapi kedua polisi itu hanya membiarkan saja kejadian itu berlalu.
Kemudian, pria yang menyiksa si wanita tadi masuk ke dalam bar dan mengumpulkan semua anak buahnya. Diketahui bahwa pria itu bernama Jo, yang merupakan tangan kanan bos mafia yang ada di kota ini. Di sini, Jo marah kepada semua anak buahnya yang dianggapnya tidak becus dalam bekerja. Ketika Jo akan memberi pelajaran kepada salah satu anak buahnya, tiba-tiba dari belakang ada seseorang yang memanggil nama Jo. Ternyata orang itu adalah Taisik, dan terlihat Jo yang begitu segan dan hormat kepada Taisik, walaupun Taisik bukan siapa-siapa-nya Jo. Kemudian Jo meminta maaf karena ia tidak bisa menjemputnya di penjara. Taisik pun nampak tidak mempermasalahkan hal itu, dan kedatangannya ke sini hanya untuk menyapa Jo.
Akan pulang, ia diantarkan sampai ke depan oleh sepupu Jo yang bernama Bayu. Diketahui bahwa Bayu juga merupakan tangan kanan bos mafia, sama seperti Jo. Terlihat Bayu yang sangat hormat kepada Taisik, dan ia mengatakan bahwa jika Taisik butuh apa-apa, mereka akan siap membantunya. Namun, setelah Taisik pergi, Bayu meminta kepada dua anak buahnya untuk selalu mengawasi Taisik. Kita semakin dibuat penasaran, siapakah Taisik sebenarnya sampai-sampai tangan kanan bos mafia begitu hormat kepadanya.
Tak lama setelah itu, Taisik pun sampai ke Sunflower dan akhirnya ia bertemu dengan ibu angkatnya. Terlihat si ibu yang sangat senang ketika melihat Taisik sudah bebas. Di sini, Taisik langsung meminta maaf atas kesalahan yang pernah ia lakukan di masa lalu. Si ibu yang sudah menganggapnya sebagai anaknya sendiri tentu ia memaafkan Taisik. Lalu, menyuruhnya untuk segera makan malam untuk mengobati rasa rindunya si ibu. Sampai menyuapi Taisik, terlihat Agnes yang iri kepada Taisik karena selama ini ia tidak pernah diperlakukan seperti itu oleh si ibu.
Ketika makan malamnya selesai, Agnes mengajak Taisik untuk mengobrol di luar. Di sini, Agnes memarahi Taisik lalu meminta Taisik agar jangan lama-lama tinggal di sini. Taisik pun hanya bisa meminta maaf jika kehadirannya membuat Agnes tidak nyaman.
Keesokan harinya, diperlihatkan ketua mafia yang ada di kota ini bernama Kopansu, yang saat itu sedang berkampanye di pasar. Ternyata Kopansu bermaksud akan mencalonkan diri menjadi anggota dewan. Diberitahu bahwa Kopansu adalah bosnya Jo dan Bayu, yaitu orang yang sebelumnya didatangi Taisik. Di sini, Kopansu berjanji bahwa jika ia terpilih, maka ia akan memberi fasilitas yang mewah dan menjamin pasar ini akan ramai pembeli. Terlihat semua orang yang sudah termakan janji manis Kopansu langsung bersorak-sorai menyebutkan namanya.
Di sisi lain, diperlihatkan Taisik yang sekarang mendatangi kantor polisi untuk menandatangani berkas. Kita tahu bahwa Taisik ini masih bebas bersyarat, jadi jika Taisik melakukan sekali saja kesalahan, maka ia akan kembali di penjara. Kemudian, Taisik didatangi oleh ketua polisi yang kebetulan teman sekolah Taisik. Di sini, si ketua polisi memberi saran agar Taisik segera meninggalkan saja kota ini karena banyak sekali mafia yang tidak menyukai Taisik, dan mereka pasti membuat segala cara untuk menyingkirkan Taisik. Akan tetapi, Taisik malah tersenyum sambil mengatakan bahwa sekarang dirinya sudah menjadi orang baik yang anti-keributan.
Setelah itu, Taisik mendatangi seorang dokter dengan niat ingin menghapus tatonya. Terlihat ada dua suster di sana yang sangat terpesona dengan tato Taisik. Kemudian, si dokter menjelaskan bahwa ia tidak pernah melakukan penghapusan tato, namun Taisik tetap memaksa agar si dokter mau membantunya menghapus tato tersebut. Pada akhirnya, si dokter meminta Taisik agar datang lagi ke sini minggu depan.
Adegan berpindah ke si ibu angkat Taisik yang saat itu dipanggil oleh Kopansu, ketua mafia. Ternyata Kopansu sekarang sudah terpilih menjadi anggota dewan. Di sini, Kopansu meminta si ibu agar menjual saja Sunflower atau restorannya karena lahan itu akan ia bangun sebuah mal. Namun, jelas ibu menolak dan ia tidak akan pernah menjual Sunflower kepada siapapun.
Malam harinya, memperlihatkan Taisik yang kini dihampiri oleh Agnes, adik angkatnya. Rupanya, Agnes ingin meminta maaf karena kemarin ia sempat berkata tidak sopan kepada Taisik. Tentu saja Taisik langsung memaafkan Agnes, dan kini Agnes pun mau menerima Taisik sebagai kakak angkatnya. Kemudian, Agnes meminta Taisik agar berhenti merokok karena ia sangat tidak suka dengan baunya.
Keesokan harinya, Taisik pergi bekerja di bengkel mobil dan melihat kedua polisi korup yang sebelumnya mengawasinya. Salah satu polisi menceritakan kepada rekannya tentang masa lalu Taisik. Ternyata, sejak sekolah, Taisik telah menjadi ketua gangster yang ditakuti di kota itu, bahkan diusir dari sekolah karena sering membuat keributan. Polisi itu melanjutkan ceritanya dengan menyebutkan bahwa Doni, seorang ketua mafia yang sangat berkuasa, dulunya adalah atasannya. Bahkan, Jo dan Bayu, yang sekarang menjadi tangan kanan Kopansu, dulu merupakan anak buah Doni.
Polisi tersebut menceritakan bahwa suatu hari ketika Taisik mabuk, Doni dan anak buahnya datang untuk membunuh Taisik, karena mereka melihat Taisik sebagai saingan bisnis di masa depan. Namun, Taisik berhasil mengalahkan Doni dan semua anak buahnya sendirian, hingga mereka tewas. Jo dan Bayu yang datang kemudian melihat kejadian tersebut dan ketakutan, memilih untuk melarikan diri. Setelah insiden itu, Taisik dipenjara selama 10 tahun dan baru saja dibebaskan setelah kematian Doni.
Kembali ke saat ini, polisi korup mencoba mengintrogasi pemilik bengkel tempat Taisik bekerja. Mereka bertanya apakah Taisik pernah membuat keributan. Pemilik bengkel dengan jujur menyatakan bahwa Taisik tidak pernah melakukan hal seperti itu.
Selanjutnya, adegan berpindah ke Kopansu yang mengawasi restoran Sunflower. Kopansu memerintahkan anak buahnya untuk berkumpul di markas pada malam itu. Kemudian, Taisik dan Agnes terlihat sedang makan cilor bersama. Ternyata, ada seorang lelaki gondrong yang selama ini menyukai Agnes namun selalu ditolak. Lelaki gondrong tersebut mengira Taisik adalah pacar Agnes dan menyerang Taisik. Namun, Taisik berhasil melawan dan mengusirnya. Lelaki gondrong memanggil teman-temannya, tetapi melarikan diri ketika mereka melihat tato di tubuh Taisik.
Malam harinya, Kopansu mengumpulkan semua anak buahnya, termasuk Jo dan Bayu. Kopansu bertanya siapa di antara mereka yang bisa merebut restoran Sunflower. Jo dengan percaya diri menawarkan dirinya untuk menyelesaikan tugas tersebut, tanpa mengetahui bahwa Taisik adalah anak angkat dari pemilik restoran tersebut.
Keesokan harinya, Jo dan anak buahnya datang ke restoran Sunflower. Mereka terkejut saat melihat Taisik di dalam restoran dan menjadi ketakutan. Jo memerintahkan anak buahnya untuk segera pergi, dan Taisik mengingatkan Jo agar tidak membuat masalah dengan restoran ibunya. Setelah Jo pergi, Taisik bertanya kepada ibu angkatnya tentang apa yang sebenarnya terjadi, namun ibu angkatnya tidak memberikan penjelasan lengkap.
Sementara itu, Jo marah pada Bayu karena tidak memberitahunya bahwa restoran Sunflower adalah milik ibu angkat Taisik. Bayu mengatakan bahwa ia juga tidak mengetahui hal tersebut. Kemudian, Kopansu memanggil Jo untuk memberikan penjelasan tentang tugasnya, namun Jo meminta maaf karena takut menghadapi Taisik. Hal ini membuat Kopansu marah dan berjanji untuk menghancurkan restoran tersebut.
Keesokan harinya, Taisik merasa senang karena telah mendapatkan gaji dan bisa memberikan hadiah sepatu untuk ibu angkatnya. Ibu angkatnya terlihat sangat terharu karena ini merupakan kali pertama ia diberikan hadiah. Setelah itu, Taisik juga memberikan hadiah kamera kecil untuk Agnes sebagai tanda terima kasih. Agnes memberikan kopi spesial untuk Taisik sebagai balasan.
Kemudian, ibu angkat Taisik mengajak Taisik dan Agnes untuk piknik di pinggir sungai. Mereka terlihat sangat bahagia sebagai keluarga.
Pada malam harinya, Taisik didatangi oleh sopir pribadi Kopansu yang ternyata dulunya adalah teman baiknya sebelum Taisik dipenjara. Sopir tersebut memberitahu Taisik tentang rencana Kopansu untuk membangun mal di wilayah restoran Sunflower. Semua tanah di sana telah dibeli paksa oleh Kopansu kecuali restoran Sunflower milik ibu angkat Taisik. Sopir tersebut mengingatkan Taisik agar segera membawa ibu dan adik angkatnya pergi karena takut Kopansu akan berbuat jahat kepada mereka. Setelah itu, mereka berdua berpisah.
Ternyata, seorang anak buah Jo melihat pertemuan antara Taisik dan sopir tersebut, dan ia segera melaporkannya kepada Jo. Jo mengira sopir tersebut telah berkhianat dan memutuskan untuk menghancurkan restoran Sunflower. Ia datang ke restoran dan dengan kejam merusak semua barang termasuk menyiksa ibu angkat Taisik. Agnes datang dan menghajar Jo menggunakan kameranya setelah melihat ibunya terluka.
Agnes segera pergi memanggil Taisik yang sedang bekerja di bengkel. Setelah tiba di rumah, Taisik melihat ibu angkatnya tidak apa-apa dan mereka berdua langsung membersihkan restoran.
Taisik menyadari bahwa dalang di balik semua ini adalah Kopansu. Ia pergi menemui Kopansu dan mencoba berbicara baik-baik, memohon agar Kopansu tidak mengganggu restoran dan keluarganya lagi. Namun, Kopansu menolak dan mengatakan bahwa hanya tanah restoran Sunflower yang belum berhasil ia beli. Kopansu mempersilahkan Taisik untuk menghabisinya jika mau. Taisik memilih untuk pergi daripada membuat keributan lagi.
Setelah Taisik pergi, Kopansu menghubungi anak buahnya untuk memancing kemarahan Taisik. Anak buah Kopansu datang ke bengkel Taisik dan langsung menyerangnya. Mereka sengaja melakukan ini karena dengan Taisik melawan, polisi korup yang sudah dibayar oleh Kopansu akan menangkap Taisik. Pemilik bengkel datang dan mencoba melerai, tetapi ia juga ikut dihajar oleh anak buah Kopansu. Meskipun begitu, Taisik dan pemilik bengkel masih bisa selamat.
Malam harinya, seorang pria gondrong yang menyukai Agnes datang menemui Taisik yang sedang berbicara dengan ibu angkatnya. Pria tersebut mengatakan bahwa ia mengetahui Taisik adalah orang yang menghabisi kakak kandung Agnes, Doni, yang merupakan mantan ketua mafia. Agnes marah mendengarnya dan mengusir Taisik dari rumah.
Agnes menanyakan kepada ibu angkatnya apa yang sebenarnya terjadi, dan ibu angkatnya menceritakan bahwa Taisik memanglah orang yang menghabisi Doni. Doni adalah orang yang sangat jahat dan sering menyakiti ibu angkatnya. Setelah Taisik membunuh Doni, ia terus meminta maaf kepada ibu angkatnya dan berjanji untuk berubah. Akhirnya, ibu angkatnya memaafkan Taisik dan mengangkatnya sebagai anaknya sebagai pengganti Doni.
Setelah mendengar penjelasan tersebut, Agnes menemui Taisik yang hendak pergi. Agnes melarang Taisik pergi karena ia sudah menyadari bahwa Doni adalah orang yang sangat jahat. Agnes bersyukur dengan kepergian Doni karena Doni selalu menyiksa ibu angkatnya.
Pada keesokan harinya, Ibu angkat Taisik pergi menemui Kopansu. Ia meminta Kopansu agar tidak mengganggunya lagi, dan jika Kopansu terus mengganggunya, ia akan menyebarkan surat yang pernah ditulis oleh Kopansu untuk Doni. Surat tersebut berisi pesan dari Kopansu kepada Doni yang memerintahkan Doni untuk menghabisi Taisik dengan bayaran yang sangat mahal. Artinya, Doni menyerang Taisik bukan tanpa alasan, melainkan atas perintah dari Kopansu.
Supir yang mendengar pembicaraan tersebut segera menghubungi Taisik dan memberitahunya semuanya. Supir juga menyarankan Taisik agar melindungi ibu dan adik angkatnya, karena Kopansu pasti tidak akan tinggal diam setelah diancam oleh Ibu.
Keesokan harinya, ketika Agnes baru saja pulang sekolah, tiba-tiba ia dihajar oleh seorang pria yang merupakan suruhan Kopansu. Akibatnya, Agnes harus dibawa ke rumah sakit karena luka di wajahnya cukup parah. Taisik menyadari bahwa ini adalah ulah Kopansu dan memutuskan untuk menghadapinya.
Taisik mendatangi Kopansu dan mencoba berbicara baik-baik, tetap meminta agar mereka bisa berdamai. Namun, Kopansu menawarkan perdamaian dengan syarat Taisik harus memberikan salah satu tangannya. Tanpa pikir panjang, Taisik setuju dengan permintaan tersebut. Kemudian, Kopansu memerintahkan supirnya untuk melaksanakannya. Namun, si supir yang merupakan teman baik Taisik hanya berpura-pura memotong urat tangan Taisik dan mengatakan bahwa satu tangan Taisik sudah tidak bisa berfungsi. Kopansu yang percaya begitu saja membiarkan Taisik pergi.
Setelah itu, Taisik pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Agnes. Sementara itu, Ibu yang sedang sendirian di rumah tiba-tiba didatangi oleh Bayu, yang diperintah oleh Kopansu untuk merebut surat Doni yang ada di tangan Ibu.
Ketika Taisik pulang, ia terkejut melihat Ibu sudah terbunuh dengan sangat mengerikan. Taisik menemukan anting Bayu yang tertinggal dan menyadari bahwa ini semua adalah ulah dari Kopansu. Taisik tidak bisa lagi menahan emosinya dan bertekad untuk membantai mereka semua.
Di sisi lain, Kopansu dan anak buahnya sedang berpesta, merasa bahwa mereka telah menang. Namun, tiba-tiba mereka mendengar suara Taisik yang menangis. Ternyata, Taisik datang sendirian dan mengatakan bahwa jiwanya di masa lalu telah kembali. Taisik melempar anting milik Bayu dan memperingatkan supir agar pergi jika tidak ingin mati bersama mereka.
Seorang anak buah Kopansu yang berani menghadapinya dengan lantang ditantang oleh Taisik. Akhirnya, Taisik dengan mudah menghabisi anak buah tersebut. Taisik terus membantai semua anak buah Kopansu dengan sangat mudah, termasuk Jordan Bayu yang merupakan tangan kanan Kopansu.
Sekarang, yang tersisa hanya Kopansu sendiri. Taisik melakukan apa yang harus dilakukan untuk membalas dendamnya. Setelah dendamnya terbalaskan, Taisik hanya bisa terkulai di tengah kebakaran. Taisik mengenang kenangan bersama ibu angkatnya yang tidak bisa ia lindungi dan meminta maaf kepada Ibu dan Agnes. Akhirnya, Taisik memilih untuk pergi.
Demikianlah ceritanya. Terima kasih sudah menonton hingga akhir. Mohon maaf jika ada kesalahan. Salam dari Bray Movie.