Tomi bangun dari tidurnya dengan tangan yang berdarah. Ia bergegas untuk mencuci tangannya.
Kemudian, Tomi keluar dari kamarnya. Ia menuju ke ruang tamu, mengintip lewat lubang kecil karena di sana ada tulisan, Jangan keluar!.
Tomi pergi ke dapur, tidak menemukan apapun. Di pintu ada tulisan lagi, Jangan ke bawah!.
Tomi merasa ketakutan.
Dalam sebuah kamar, Tomi menemuka sejumlah mainan. Ia menuliskan sesuatu, tapi tidak ada kata lain yang bisa dituliskannya selain, Jangan keluar!.
Tomi mulai bosan dan mencoba banyak hal.
Hingga pada suatu saat, ada air yang menetes di kamar mandi. Di belakangnya muncul tangan yang mengerikan, Tomi lari ketakutan.
Sekarang, tomi masuk ke dalam ruang yang gelap. Tomi memasuki sebuah kamar. Di sana ada lukisan dengan noda darah, tomi membaliknya. Di sana ada tulisan, Jangan sampai dia melihatmu!
Tomi mulai stres!
Walau tomi berusaha untuk mengingat apa yang sebenarnya terjadi, tomi tidak mendapatkan petunjuk apapun.
Air yang menetes di dapur pun mengganggu tomi. Dalam sebuah ruangan yang penuh lilin, tomi menemukan brangkas tapi tidak bisa membukanya.
Tomi membawa senter dan masuk ke dalam ruang gelap. Ada beberapa tulisan di sana.
Tiba-tiba, ada suara berisik dari atas plafon. Tomi melanjutkan langkahnya, senter yang dibawanya mati.
Tomi kembali ke dapur dan mengambil pisau. Ia melihat tulisan, Aku di sini!.
Tidak lama, ada telepon berdering. Tomi mengangkatnya, tapi langsung menutupnya lagi.
Tomi naik ke lantai dua, masuk ke kamar anak kecil. Ia membuka kardus yang berisikan beberapa barang, salah satunya adalah kaset.
Tomi menontonnya. Di sana, Ia melihat satu keluarga yang bahagia. Tapi seketika saja, terjadi adegan pemukulan, lampu mati, tomi lari ketakutan.
Tomi menemukan permainan pazel. Ia pun memainkannya. Saat sedang menyelesaikan potongan-potongan terakhir, ada orang yang hendak masuk dari pintu. Tomi menahannya.
Begitu pazel berhasil diselesaikan, pintu terbuka tanpa ada siapapun di sana.
Saat berada di salah satu ruangan, tomi ketakutan karena ada banyak darah yang tiba-tiba keluar dari selah pintu.
Tomi mulai frustasi.
Setelah menemukan serpihan kaca, tomi mendatangi sebuah cermin. Ia menghancurkannya.
Tomi dikagetkan dengan sebuah boneka. Saat melihat cermin, Ia melihat ada seorang wanita dan anaknya.
Tomi menangis saat melihat boneka. Telepon berdering. Ada seseorang yang bicara di sana, tomi meminta tolong, tapi tomi kemudian menutup teleponnya.
Tomi menonton film yang tadi lagi.
Tomi datang ke lantai bawah lagi. Di sana, tomi menemukan seseorang sedang mandi dan sosok berkain putih.
Tomi lari lagi.
Ia membuka kunci brankas itu dengan angka dari alkitab. Di dalam brangkas, tomi menemukan sebuah potongan catatan dan kunci.
Tomo membuka laci, di sana ada kotak dan kertas bertuliskan, Ini rumahmu, tempatnya bukan di sini, Tuhan tidak memberimu Arwah Ketakutan.
Tomi turun dari tangga. Ia mengatakan kalau tempatmu bukan di sini! Sosok itu berhenti bergerak.
Tapi langsung memegangi tangannya tomi.
Tomi melawan, ia mengatakan, ini rumahku, ini rumahku!
Tomi bangun dengan bapak pendeta dan salibnya. Ada istrinya juga di sana.
Sepertinya tomi telah melakukan kekerasan terhadap istrinya akibat kerasukan. Tomi pun menemui anaknya.
Film berakhir.
Jika kamu suka dengan alur cerita seperti ini, jangan lupa untuk subscribe ya.